GR (Tanggamus) – Plafon dan atap masjid Islamik Center Tanggamus, yang baru dua tahun dilakukan rehab sudah runtuh dan bocor. Keadaan tersebut menambah mirisnya kondisi masjid, yang belum jelas dana pemeliharaannya hingga kini.
Kondisi tersebut juga, menjadi pertanyaan jemaah dan masyarakat Tanggamus, karena “ringkih” nya bangunan plafon dan atap masjid yang memakan dana milyaran rupiah tersebut. Yang diketahui masyarakat plafon dan atap dibangun saat pra penyelenggaraan musabaqoh tilawatil quran tahun 2016 lalu.
Menurut Rusman salah seorang warga Kotaagung yang juga jemaah masjid tersebut, untuk plafon mulai runtuh dan jatuh kelantai dua, sekitar tiga minggu lalu saat jemaah usai menunaikan shalat ashar.
Sedangkan atap bocor sudah sejak lama, yang mana jika hujan lebat, maka air hujan akan menggenangi sebagian lantai masjid tersebut.
“Sekitar satu minggu lalu plafon mulai runtuh, nah kita khawatir akan memakan korban, jika tidak di tanggulangi segera. Sebab terlihat sudut-sudut plafon mulai renggang dan turun, parahnya lagi kalau dah musim hujan, air menimpah plafon, dapat menambah cepat runtuhnya plafon, ” katanya, Senin (28/05/2018).
Sementara itu ditambahkan oleh warga lain yang enggan di sebutkan namanya mengatakan, bahwa bangunan plafon dan atap masjid Islamik Center tersebut, barulah dua tahun. Di rehab saat menjelang MTQ ke 44 Provinsi Lampung, di Tanggamus.
“Bangunan plafon yang baru ini, secara kasat mata saja terlihat tidak kuat, seperti ujung siku tulang plafon tidak menempel bangunan, jadi wajar sekarang mulai rusak runtuh, karena tidak kuat menahan beban. Kemudian atap juga kualitasnya tidak bagus belum lama sudah bocor semua, tiang masjid juga kamuflase tidak asli beton. Nah padahal bangunan lama materialnya masih sangat bagus, kayunya bagus, juga plafon dan atapnya, entah kemana asetnya saat ini, tidak ada lelang, ” ujarnya, sambil mewanti jangan disebutkan namanya.
Para jemaah masjid Islamik Center dan masyarakat mengharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus, untuk segera menanggulangi permasalahan kondisi masjid tersebut, yang terkesan dibiarkan tak dipelihara dan dirawat Pemkab dua tahun terakhir.
Seperti diketahui, bukannya masalah plafon dan atap tersebut saja, sarana lainnya juga miris, seperti lampu penerangan sangat kurang, speaker rusak, air wudhu untuk jemaah perempuan rusak, dan sarana lainnya lagi, yang memang butuh perhatian. (RH).






Komentar