GERBANGREPUBLIK.COM ( LAMPUNG TENGAH ) – Ulang tahun PTPN VII Padangratu Lampung Tengah kali ini memang beda, tanpa hiruk pikuk kegiatan yang meriah dan ataupun hingar bingar dentuman musik demikian juga tidak ada kegiatan atraktif dari karyawan ataupun keluarganya. Upacarapun dilaksanakan dengan cara yang sangat sederhana. Tidak ada potong tumpeng dan ataupun pemotongan kue dalam peringatan HUT PTPN yang ke 22. Namun kesederhanaan inilah yang memberi kesan ‘istimewa’ khususnya bagi pejuang perkebunan kelapa sawit yang bernama Basuni.
Bagi Basuni, upacara bendera yang sekaligus memperingati HUT PTPN Holding (12/3/2018) merupakan hari yang tidak akan terlupakan sepanjang hidupnya. Karena pada hari tersebut Basuni karyawan Afd. I dengan protas 2.056 kg/Ha, dan dua orang rekannya yaitu Diman karyawan Afd. II serta Sutoni karyawan Afd. III memperoleh piagam dan penghargaan atas prestasinya sebagai pemanen dengan produktivitas tertinggi tahun 2017.
Rasa haru Basuni tak terbendung ketika Enda Arifin Z. Siregar Manajer UKKS.Padangratu memberikan Piagam dan Penghargaan. Setelah itu Asisten dan seluruh karyawan memberikan selamat secara bergantian.
Enda Arifin Z, Siregar mengatakan bahwa, pemberian piagam dan penghargaan kepada pemanen berprestasi dengan produktivitas tertinggi tahun 2017 merupakan bentuk penghargaan manajemen kepada pejuang perkebunan kelapa Sawit khususnya di UKKS.Padangratu.
Nilainya tidak seberapa tetapi setidaknya dapat meningkatkan motivastinya agar kedepan lebih berprestasi lagi.
Basuni (45) mempunyai seorang istri yang bernama Suripah (46) ibu rumah tangga dan memiliki tiga orang anak yaitu Ani Susilowati (24) bekerja di Jakarta, Imam Hidayat (17) pelajar dan Hendri Kurniawan (13) pelajar. Kehidupannya syarat dengan kebahagiaan walaupun hidup seadanya. Dari hasil kerjakerasnya dan keprihatiannya saat ini Basuni memiliki sebidang tanah dan rumah. Dia memiliki seekor sapi yang diperolehnya dari uang pengargaan masa kerja 25 tahun.
Ketika ditanya apa kiat-kiatnya sehingga memperoleh penghargaan dengan produktivitas tertinggi, dengan malu-malu dia mengatakan bahwa diawali dengan niat bekerja adalah ibadah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Langkah pertama yang yang harus dilakukan adalah sebelum berangkat bekerja adalah berdoa, kemudian berangkat lebih awal serta niat yang iklhas tanpa pamrih kepada atasan atau pimpinan. Yang paling penting dari semua itu adalah keiklasan dalam bekerja sehingga bekerja itu nyantai tanpa beban.
Peran keluarga juga sangat besar, pada saat panen puncak pelaksanaan panen kelapa sawit dibantu istri dan pada hari libur anak-anak juga turut membantu. Hasil kerja yang optimal ternyata dapat dinikmati bersama keluarga.
Pada malam harinya, Enda Arifin Z. Siregar mengajak para pemanen berprestasi beserta keluarganya untuk jalan – jalan serta melaksanakan ibadah sholat magrib berjamaah di Masjid Istiqlal Bandar Jaya dilanjutkan dengan makan malam bersama.
Makan malam dirumah makan dan menikmati malam disalah satu hotel yang baru di Bandar Jaya. Terpancar wajah ceria dari para pejuang perkebunan itu dengan senyuman dan tingkah mereka yang bahagia. “Kados mimpi mawon” (Seperti mimpi saja) ucap Suripah saat ditanya gimana perasaanya makan malam dan ngopi bareng bersama manajer dan Asisten.
Bangga rasanya melihat anak-anak karyawan pemanen berlari-lari kesana-kemari melihat-lihat dan minta di photo. Bagi mereka ini sesuatu yang luar biasa. Malam itu diserahkan Piagam dan Penghargaan oleh Enda Z. Arifin.
Endah. Z Arifin sengaja mengajak mereka dan keluarga untuk makan malam bersama unsur pimpinannya. Tentu ini diluar kebiasaan. Kita sengaja menciptakan suasana yang demikian agar terkesan bagi mereka. Sehingga peran keluarga dapat terus ditingkatkan untuk meningkatkan prestasi.
Ketika Saripah ditanya dapat apa dari Manajer, dengan wajah sumingrah Suripah mengatakan dikasih amplop sama pak Manajer tapi belum saya buka. Suripah pun berharap seraya berdoa agar perusahaan semakin membaik dan suaminya dapat berprestasi kembali sehingga tahun depan dapat diajak pak Manajer lagi untuk jalan jalan. Saya beserta keluarga baru sekali ini makan ditempat seperti ini dan yang mengajakpun pak Manajer.
Secara terpisah Asisten SDM dan Umum mengatakan bahwa Manajer sengaja mengajak jalan-jalan para pemanen berprestasi dengan produktivitas tertinggi tahun 2017. Harapanya adalah antara unsur pimpinan dan bawahan terbangun hubungan emosi yang baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.
Bahkan Manajer memberikan tantangan kepada pemanen kelapa sawit apabila karyawan tahun ini dapat berprestasi tanpa memanen buah mentah, akan diajak jalan-jalan dan diberi hadiah. Harapannya adalah, untuk memotivati karyawan sebagai ujung tombak perusahaan agar dapat berprestasi dengan tanpa meninggalkan mutu serta kualitas panen.
Masih menurut Agus, bahwa saat ini UKKS padangratu sedang giat membangun jejaring kepada stake holder dan konsolidasi kedalam agar tertanam jiwa korsa karyawan serta rasa memiliki terhadap perusahaan sehingga akan tumbuh dan berkembang keinginan dari dalam diri karyawan untuk secara bersama – sama menjaga asset perusahaan dari pencuriaan kelapa sawit.
(*)








Komentar