GEBANGREPUBLIK.COM – (SUKADANA) — LSM. BERKITAB (Bersama Kita Bisa) Melalui Ketua Umumnya Muddabar RI di dampingi Sekertaris umum ROPIAN.K melaporkan Rumah Sakit Sukadana ke Polres Lampung Timur karna di duga penelantaran Pasien hingga menyebabkan Meninggal Dunia.(11/08/18).
Kepada Beberapa Awak Media Sekertaris BERKITAB Ropian Kunang Menjelaskan Kronologisnya”Ibu Salbiyah warag Desa Braja Asri Kecamatan Way Jepara Lampung Timur mengidap penyakit stroke, diabetes dan sulit Buang air. Oleh Suaminya Pak Nengah, korban dibawa berobat ke RSUD Sukadana pada Ahad 8 April 2018 sebagai pasien BPJS PBI dan dirawat inap.
Slanjutnya dokter menyarankan dibawa pulang pada tanggal 12 April 2018.
“Setelah lima hari dirawat inap, Salbiyah dalam kondisi terpasang selang di kemaluannya diperbolehkan pulang oleh dr. Nanang dan kontrol ulang kembali pada tanggal 17 April,” kata dia
Dia melanjutkan, pada waktu kontrol ulang tanggal 17 April 2018, Salbiyah sebagai pasien rawat jalan di RSUD Sukadana. Setiba di sana, petugas kesehatan mengarahkan suami isteri tersebut ke poli bedah.
“Pasien disuruh menunggu karena terjadi anterian. Setelah menunggu tiga jam setengah, Salbiyah kejang-kejang karena tidak mendapat penanganan medis. Siang itulah Pasien meninggal dunia,” ungkapnya.
Atas kejadian ini, BERKITAB sangat kecewa dengan pelayanan rumah sakit yang terkesan membiarkan Pasien Menunggu tanpa pelayanan Medis”ujar Ropian
“Untuk itulah pada hari ini(Jum”at 11/05) Kami melaporkan secara Resmi ke Polres Lampung Timur,agar ke depan tidak ada lagi kejadian Serupa”pungkasnya.
Terpisah Direktur Rumah Sakit Sukadana dr.Nanang Saleh ketika di temui awak media di Ruang Kerjanya membenarkan Meninggalnya seorang Pasien Rawat Jalan yang bernama Salbiyah.
“Rumah Sakit telah melakukan Standar Pelayanan ada pun Kejadian tersebut Karna Si Pasien mengidap penyakit Komplikasi”Ujar Dr.Nanang.
“Dokter bedah saya dan penanggung jawab saya. Kebetukan pasien saya, itu pasien saya enggak bisa kencing karena pengaruh syarafnya terganggu. Penyakit utamanya bukan enggak bisa kencing, tapi sebenarnya pasien ini memiliki konflikasi penyakit, yakni stroke, diabetes, dan gangguan lambung,” bebernya.
Dokter spesialin bedah di RSUD Sukadana ini menyatakan, menurut informasi yang dia terima bahwa pasien saat itu mau kontrol di poli bedah. Pada saat datang ke poli, kondisi korban masih stabil. Namun, karena nunggu lama makanya tubuh korban drop dan kejang-kejang.
“Kemudian korban dilarikan perawat ke ruang UGD. Korban langsung ditangani dokter jaga. Saat itu pasien tidak bisa bernafas tapi detak jantung masih ada.
Terkait lamanya pasien menunggu antrean merupakan prosedur rumah sakit. Pihaknya tidak bisa memprioritaskan pasien yang mengantere di poli bedah.
“Kami tidak bisa memprioritaskan karena banyak pasien yang berebut minta didahulukan,” jelasnya. (KEMAS)
Komentar