Komonitas Suporter BBS Lampung Gelar Aksi Keprihatinan Surabaya

GR (BANDAR LAMPUNG) – Aksi keprihatinan terhadap korban tragedi bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Mereka juga mengutuk keras pelaku-pelaku bom bunuh diri tersebut.

Seperti yang dilakukan oleh Adolf Ayatullah Indrajaya bersama komunitas suporter sepakbola besutannya, yakni Bala Sakai Sembayan (BSS) Lampung, menggelar “Aksi Keprihatinan Untuk Surabaya”, di Taman Gajah, Enggal, Kota Bandar Lampung, Senin (14/5/2018) malam.

Adolf Ayatullah Indrajaya yang akrab disapa Bung Dolop itu mengaku aksi keprihatinan tersebut digelar secara spontanitas melalui sosial media. Selaku koordiantor, ia dengan tegas mengecam dan mengutuk keras segala bentuk aksi terorisme tanpa terkecuali. Karena menurut Pimpinan Redaksi Koran Lampung Ekspres itu, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan.

“Yang pertama Lampung mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Surabaya. Dan ini yang melatarbelakangi beberapa komunitas dan secara spontan via sosmed saja untuk kumpul melakukan aksi keprihatinan. Rasanya kita semua sepakat bahwa terorisme itu bukan kejahatan berbasis agama, ideologi, atau berbasis apapun. Terorisme itu kejahatan kemanusiaan, cuma orang-orang yang tidak memiliki rasa kemanusiaan yang melakukan aksi-aksi terorisme. Hari ini kita tunjukkan kita tidak takut, kita siap melawan, kita mengutuk keras setiap aksi terorisme di manapun dibelahan bumi ini,” tegas Bung Dolop.

Baca Juga:  Pemprov Lampung Prioritaskan Pemenuhan Pelayanan Publik Pada Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2023

Selain BSS Lampung, beberapa komunitas juga terlih turut bergabung dalam kegiatan aksi .

“Ini diinisiasi sama kawan-kawan Bala Sakai Sembayan (BSS), Forum Silaturahmi – KB2 (Karena Bareng Kita Bisa), Indonesian Music Teater Lampung, Romansti, Tripacker, ada komunitas Jazz, dan warga, karena kita mengundangnya via sosmed, enggak pake undangan formal, dan kita lakukan aksi ini secara spontan, tidak terlalu direncanakan, tapi rasanya kita semua sepakat bahwa kita semua mengutuk terorisme,” jelas pria muda yang pernah lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dengan predikat terbaik itu.

Terhadap terorisme, Bung Dolop menghimbau agar masyarakat harus tetap waspada namun tidak perlu merasakan ketakutan.
“Terorisme itu berbahaya, terorisme itu musuh kemanusiaan, jangan biarkan berkembang. Kita harus memberitahu kepada saudara atau teman kita jika disekitar kita, kita melihat mulai ada bibit-bibit terorisme diradikalisasi, karena kalau sudah sampai ada korban, sampai terjadi teror bom bunuh diri  rasanya itu boleh dibilang terlambat tetapi memang ini triger dan ini kenyataan yang harus kita terima bahwa terorisme itu memang ada disekitar kita. Dan kita harus melawan,” kata Bung Dolop.

Baca Juga:  Gubernur Arinal : Bantuan Pangan Beras Tahap II, Kurangi Beban Masyarakat Akibat Rawan Pangan, Kemiskinan, Stunting dan Gizi Buruk

Terkait Undang-Undang Terorisme yang saat ini belum juga disahkan, Bung Dolop mengatakan pemerintah akan tetap memberlakukan PERPU (Peraturan Pengganti Undang-Undang untuk mempersempit ruang gerak pelaku-pelaku terorisme.
“Rasanya Undang-Undang kita sudah cukup banyak, dari kejahatan umum sampai kejahatan terorisme, dan info terakhir kalau Undang-Undang Terorisme tidak disahkan, maka PERPU akan diberlakukan oleh pemerintah, yang pasti kita sepakat bahwa terorisme itu kejahatan kemanusiaan, bukan karena agama, bukan karena Ideologi, bukan karena miskin, bukan karena kaya, tapi karena ada orang gila yang melakukan hal-hal diluar nalar dan melakukan teror membunuh orang. itu harus dilawan, harus dimusnahin,” tutupnya. (rls)

Komentar