gerbangrepublik.com (PESISIR BARAT) – Aktivis Ormas Kumpulan Masyarakat Pesisirbarat (KUMPAR) sekaligus pemerhati pembangunan Kabupaten Pesisirbarat (pesibar) Lampung, Suwandi BR angkat bicara terkait indikasi keteledoran perencanaan pada pembangunan jalan di Pekon Lintik Kecamatan Kruiselatan.
Jalan pekon yang bersumber dari anggaran Dana Desa tahun 2018 dimaksud, diduga kurang matang dalam hal perencanaan, sehingga berefek pada sebuah pemandangan yang taklazim, salah satu ujung jalan tersebut terkesan menabrak pemukiman warga setempat.
“Kalau sebelumnya kegiatan tersebut terencana dengan baik saya rasa tidak akan terjadi kendala yang berarti, kondisi jalan di pekon lintik tersebut sebagai cerminan ketidaksiapan pemerintahan pekon setempat dalam mengelola-merealisasikan anggaran yang disediakan pemerintah,” kata Suwandi BR Jumat (25/5/2018).
Suwandi berharap instansi dan lembaga terkait, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP), INSPEKTORAT dan Kejaksaan dapat segera bersikap. “Jalan pekon lintik itu sudah sangat jelas bahwa ada tanda tanya besar dikalangan publik, kenapa bisa seperti itu? Aparat pekonnya harus dipanggil, jangan sampai dibiarkan, karna bisa keenakan semaunya berbuat, sedangkan azas manfaatnya kurang diperhatikan,” kritisnya.
Terkait matrial jalan tersebut, Suwandi juga menyesalkan bahwa menurutnya ada yang janggal, timbunan diduga asal jadi. “Pantauan kita dilapangan, awalnya itu kan ditimbun dari pasir gunung, kemudian dilapisi pasir kasar bercampur batu gelondongan. Memang seperti itu kah RAB pekerjaan tersebut ?,” sampai Suwandi.
Sementara, Kabid Pemerintahan dan Kelembagaan Pekon pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Ahmad Tambat,.S.Pd kepada tim PWI Pesisir Barat mengatakan pihaknya sudah kroscek lapangan dan disimpulkan tidak terdapat suatu hal yang bersipat menyalahi. “Saya dan teman-teman DPMP kemarin sudah kroscek, didampingi juru tulis pekon lintik, hasilnya tidak ada temuan yang kami dapati, pekerjaan mereka sudah bagus,” kata Tambat, Jumat (25/5/2018) melalui ponselnya.
Terkait info bahwa salahsatu ujung jalan dimaksud, yang katanya menambrak pemukiman warga, Tambat menuturkan itu tidak ada. “Bukan menabrak, tapi itu merupakan titik nol pekerjaan tersebut,” tandasnya. (BE).
Komentar