GR (Tanggamus)– Antisipasi putusnya Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Tanggamus jika longsor susulan, maka pihak rekanan Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) membuat kolam penampungan air,
Diketahui longsor Jalinbar Gisting, tepatnya di Jalinbar tikungan Sempulur, Blok 12, Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus terjadi pada Selasa (03/04/2018) malam sekitar pukul 23.00 Wib, akibat terjangan air yang meluap dari kali mati dan drainase diwilayah setempat.
Menurut Ridwan yang menjabat GS PT. Tirtha Wandhira Utama rekanan P2JN, langkah cepat yang diambil mereka untuk mengantisipasi terjangan air banjir susulan, adalah membuat kolam penampungan air disisi utara jalan.
Kemudian membuka atau mengeruk tanah yang menimbun muara drainase, supaya jika terjadi banjir susulan air terpecah melalui drainase, tidak semua menumpuh dinding Jalinbar.
“Sebenarnya kami bukan khusus menanggulangi pekerjaan bencana alam ini, tapi kebetulan saat ini kami sedang konservasi Jalinbar. Namun tetap kami menanggulangi masalah ini, karena sebagai rekanan P2JN kami juga punya rasa tanggung jawab dan sebagai langkah awal. Kami membuat kolam penampungan air, sebenarnya yang terjadi bukan banjir, tapi air yang datang dadakan karena hujan deras. Dengan adanya kolam ini, jika terjadi terjangan air susulan, maka air akan menggenang di kolam. Selanjutnya akan mengalir lewat drainase yang sebelumnya tertimbun tanah, ” katanya, Kamis (05/04/2018) dilokasi longsor.
Ridwan menerangkan, setelah pembuatan kolam air dan pembersihan drainase, seterusnya mereka akan mulai proses pembangunan Box Culvert yaitu berupa gorong berbentuk segi empat ukuran diameter 1,5 meter dipasang doble.
Adapun rincinya Box Culvert adalah beton bertulang pra cetak berbentuk segi empat yang memiliki spigot dan socketnya. Kegunaan spigot dan socketnya adalah untuk menjadikan Box Culvert ini kedap terhadap masuknya air tanah (eksfiltrasi). Sehingga tetap menyatu saat terjadi pergeseran tanah, Box Culvert ini umumnya digunakan untuk saluran drainase, ukuran yang besar bisa digunakan sebagai jembatan.
Untuk keunggulan Box Culvert adalah lebih ringan dalam pemasangan (install), karena ada dua component yang terpisah, sehingga biaya alat install dapat ditekan. Pemasangan lebih mudah dan lebih cepat, terdapat Quick Lay Joint System (plat besi joint) yang membuat struktur akan lebih kokoh dan kuat, terhadap kemungkinan adanya penurunan setempat dari pondasi salah satu DUB.
“Untuk pemasangan box culvert kami saat ini masih menunggu designnya dari P2JN, rencananya segera mereka kirim ke kita, konsultan sudah ada saat ini, jadi hanya menunggu design, rencananya akan kita pasang box culvert doble,” terangnya.
Ridwan menambahkan, jika dihitung dari sisi kontruksi Box Culvert, pemasangan Box Culvert memakan waktu lebih kurang tiga pekan. Kemudian saat pemasangan tidak akan membuat macet lalu lintas Jalinbar, karena pemasangan dari satu sisi jalan terlebih dahulu.
“Sebelum Box Culvert dipasang di bawah jalinbar, dibagian sisi selatan yaitu dititik longsor akan ditalud atau diberonjong terlebih dahulu. Lalin tetap lancar, karena pihak Polantas dan Dishub Tanggamus, terjun langsung mengamankan Jalinbar, dengan sistem buka tutup jalan,” imbuhnya.
Sementara itu, warga Tanggamus meminta Pemerintah segera memperbaiki Jalinbar yang longsor tersebut, dengan pembangunan kontruksi permanen. Jangan hanya di tahan dengan beronjong terdiri dari karung berisi batu seperti sebelumnya, karena lama kelamaan karung akan jebol, tidak kuat menahan getaran tanah.
“Selain itu, kami meminta Pemerintah segera membangun gorong gorong, dititik yang longsor, sehingga air akan lewat bawah jalan melalui gorong gorong itu. Jika tidak dibuat gorong gorong, tetap kejadian seperti saat ini akan terulang lagi, karena jika mulai musim penghujan air dari gunung akan mengaliri kali mati tersebut, dan kembali menghantam jalinbar,” kata Sunari warga sekitar. (RH).
Komentar