GERBANGREPUBLIK (PESAWARAN) – Meski awalnya situasi dihalaman Mapolres Pesawaran biasa biasa saja, akan tetapi akhirnya situasi memuncak setelah terdengar teriakan dari beberapa orang yang berbaur di tengah tengah massa unjuk rasa, Kamis (22/3/2018).
Menghindari peristiwa berdarah akhirnya satuan polisi huru hara (PHH) di kerahkan Polres setempat. Meski demikian amuk masa semakin menjadi jadi, hingga puncaknya dua orang pengunjuk rasa kena sasaran tembak dan jatuh lalu mendapat perawatan medis.
Amuk masa semakin berutal sehingga situasi hampir saja tak terkendali polisi dilempari, bahkan dicaci maki. Pasukan bukan saja membubarkan diri akan tetapi ratusan massa mendadak merangsek menyerang petugas. Lemparan benda dan air mineral berhamburan mengarah ke kelompok Pasukan Huru Hara (PHH). Pasukan pengaman yang memang sudah disiapkan silih berganti menghalau massa yang beringas dan tidak terkendali.
Meski berulang kali dipukul mundur, massa bertambah banyak dan brutal. Ada yang memukul petugas sehingga gas air mata juga beberapa kali disemprotkan oleh pasukan huru hara ditambah pasukan sepeda motor yang ditunggangi pasukan sabhara meraung menepis dan memecah kerumunan massa.
Dari pantauan dilapangan Tercatat, dua orang nampak roboh akibat ditembak petugas. Dengan kehadiran patroli gabungan TNI dan Polri bermanuver mensterilkan kondisi ahirnya situasi benar-benar aman.
Demikian simulasi pengamanan pemilu Polres Pesawaran digelar dengan sempurna setelah sebelumnya dilaksanakan Apel Kesiapan Pengamanan Kampanye Operasi Mantap Praja Krakatau 2018 Polres Pesawaran.
Terpisah Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi mengatakan bahwa simulasi memang dilaksanakan dengan semaksimal mungkin guna mengantisipasi kondisi dilapangan. “Ya, simulasi ini kita laksanakan dalam rangka melaksanakan tahapan pengamanan pemilu. Baik itu untuk pemilu kada maupun pilpres dan pileg. Sekitar 450 personil gabungan dilibatkan, ” jelasnya (red).
Komentar