GERBANGREPUBLIK.COM (Tanggamus) — Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Tanggamus targetkan 100 ribu kunjungan wisata ke Tanggamus, pada libur hari raya idul fitri 1439 hijriyah ini.
Menurut Kepala Dispar Kabupaten Tanggamus Hj. Retno Noviana Damayanti, ST, MT, didampingi Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Wisata Marhasan Samba, target tersebut tidaklah berlebihan. Dikarenakan semakin banyak objek destinasi wisata yang makin populer dimasyarakat Lampung, luar Lampung maupun Tanggamus sendiri.
Adapun destinasi wisata yang mulai dilirik para pelancong selain Teluk Kiluan dan Air Terjun Way Lalaan diantaranya adalah Air Terjun Lembah Pelangi Ulu Belu, kawasan pantai Gigi Hiu dan Bendungan Batu Tegi. Kemudian lokasi wisata pantai Muara indah Kotaagung, pantai Teluk Paku serta destinasi Air Terjun Jarum, Air Terjun Tirai, Air Terjun Ratu dan Air Terjun Kramat Sari di Air Naningan.
“Dalam menghadapi adanya lonjakan kunjungan wisata jelang dan sesudah hari raya idul fitri ini, kami mengadakan pembinaan kepada pengelola wisata. Berupa pelatihan pengelolaan dan managemen wisata, untuk memberikan pelayanan yang profesional kepada pengunjung, ” katanya, Senin (04/06/2018).
Retno Noviana Damayanti menerangkan, selain pelatihan dan pembinaan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus melalui Dispar juga mengeluarkan surat edaran. Surat edaran berupa himbauan kepada pengelola wisata agar selalu mengedepankan kriteria Sapta Pesona wisata dalam melayani pengunjung.
“Sapta pesona, yakni agar pihak pengelola selalu memperhatikan keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dalam melayani pengunjung serta menciptakan kenangan indah pada pengunjung, yang akan kembali berkunjung ke Tanggamus, ” terangnya.
Retno Noviana Damayanti menambahkan, dalam rangka menjaga keamanan dilokasi lokasi wisata yang ramai pengunjung, Pemkab Tanggamus telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Resort (Polres) Tanggamus dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0424/Tanggamus, yang akan membackup pengamanan.
“Kami juga menghimbau kepada masyarakat sekitaran lokasi wisata, agar memamfaatkan momen musimnya pengunjung ini, dengan berwirausaha dagang atau menjual suvenir. Karena pada prinsipnya destinasi wisata adalah salah satu penggerak perekonomian masyarakat, ” imbuhnya.
Kemudian untuk pengelola wisata juga dihimbau untuk menerapkan peraturan keamanan pengunjung. Kemudian menyiapkan sarana pengaman pengunjung, seperti jaket pengaman, pelampung, tali tambang pembatas dan sebagainya sesuai petunjuk.
“Dan kami himbau juga kepada pengunjung, untuk keamanan mereka, agar selalu mematuhi aturan dari pengelola. Jika ada sesuatu yang di perlukan, tanyakan sama pengelola, mereka semua sudah siap sesuai petunjuk dari kami, ” kata Retno menutup keterangannya seraya mengatakan diprediksi puncak kunjungan wisata H-5 dan H+7 hari raya Idul Fitri. (RH).







Komentar