Kunker di Ende Kota Sejarah, Ini Kata Wagub NTT

GR (ENDE) – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Yosep Nae Soi didampingi sang isteri Maria Fransisca Djogo melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Ende, Flores pada Senin (10/08/2020).

Pantauan gerbangrepublik.com, Wagub NTT dan rombongan tiba di Bandara H. Hasan Aroeboesman sekitar Pukul 08.00 WITA. Selanjutnya rombongan Wagub NTT didampingi Bupati Ende, Djafar Achmad langsung mengunjungi Monumen Pancasila, Taman Renungan dan situs Bung Karno.

Tempat pertama yang dikunjungi Wagub yakni Monumen Pancasila di Taman Simpang Lima, Jl. Gatot Subroto, depan Bandara H. Hasan Aroeboesman (Lampu Lima). Tak lama berselang, rombongan wagub langsung menuju ke Taman Renungan Bung Karno, tempat dimana Bung Karno mendapat Ilham tentang PANCASILA.

Wagub NTT, Yosep Nae Soi mengatakan bahwa kota Ende dikenal sebagai KOTA SEJARAH. Kota dimana Pancasila dilahirkan oleh sang Proklamator selama pengasingan di Ende. Kota Ende juga memiliki tiga spot yang dijadikan sebagai tempat bagi para pengunjung untuk mengabadikan momen ketika berada di Ende, kota Pancasila. Tempat ini menjadi tempat yang selalu dikunjungi oleh setiap Pejabat Negara yang datang ke Kota Ende.

Kepada awak media, Wagub juga mengakui bahwa Pemerintah Provinsi NTT berkomitmen dan tengah bekerja serius menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi NTT. Salah satu wilayah pengembangan pariwisata termasuk di Kabupaten Ende, karena Ende memiliki sejumlah potensi pariwisata untuk dikembangkan.

“Wisata kuliner, wisata budaya, wisata alam ini jika di tata secara baik akan meningkatkan roda perekonomian masyarakat terutama dari sektor pariwisata”, Ungkap Wagub NTT ini.

Sebagai bentuk dukungan dari pemerintah Provinsi NTT, kita akan bangun infrastruktur pendukung pariwisata di seluruh wilayah NTT. Kabupaten Ende akan menjadi salah satu prioritas karena potensi pariwisata cukup banyak. Selain itu, Ende merupakan Kota Sejarah yang tidak bisa lepas dari sejarah perjuangan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Untuk itu, Pemerintah juga menghimbau agar para pengusaha hanya membangun hotel besar saja, sehingga masyarakat punya peluang lebih besar untuk mengelola homestay”, ujarnya.( Paschal Bani)
*Editor : Jhonatan Raga*

Komentar