GR (Tanggamus) — Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Tanggamus mengecam pemasangan bendera Merah Putih RI tidak sampai puncak tiang bendera.
Mirisnya dewan guru SMP Xaverius mengaku tidak mengetahui, jika pemasangan bendera dan umbul-umbul tersebut tidak pantas.
Menurut Ketua LSM GMBI Tanggamus Amroni, kondisi bendera berkibar hampir setengah tiang dan umbul umbul terbalik bukan tidak mungkin pihak sekolah tidak mengetahui, terlebih posisi sekolah tepat berada di Jalan Raya Lintas Barat (Jalinbar) Gisting.
Kemudian, pihak dewan guru sekolah juga tentu setiap harinya keluar-masuk melalui pintu utama, maka tidak mungkin tidak melihat kibaran bendera.
“Patut di tanyakan rasa dan tanggung jawab sekolah, apakah ada unsur kelalaian dan terjadi pembiaran dari pihak sekolah, jangan di anggap sepele. Bendera merah putih adalah pusaka negara, dan garuda adalah lambang negara, Jangan seenak nya saja bicara pihak sekolah tidak tahu. Bahkan menyatakan mending tidak memasang bendera agar aman kalau jadi masalah, ini kan sudah menjadi masalah,” kata Amroni (11/08/2018).
Adapun pihak SMP Xaverius yang diwakili Joko salah seorang guru SMP tersebut menyatakan, bahwa pihak sekolah baru mengetahui permasalahan bendera dari para awak media online yang mengkonfirmasi.
“Pihak sekolah tidak mengetahui, kondisi bendera merah putih terpasang seperti itu, dan umbul-umbul yang ada lambang garudanya terpasang kebalik. Kami justru baru mengetahui dari media ini, kalau soal ini dibesar-besarkan, lebih baik kami tidak memasang bendera, kan aman,” katanya.
Sementara itu, Budi salah seorang warga yang melintas didepan SMP sangat menyayangkan kondisi bendera merah putih dibiarkan berkibar hampir separuh tiang, begitu juga umbul-umbul berlambang garuda yang terlihat terbalik, dibiarkan oleh pihak sekolah.
“Yang jelas kondisi itu sudah cukup lama, sebelum masuk bulan Agustus sudah terpasang, guna menyambut HUT RI Ke73. Heran, kok di biarkan, apa pihak sekolah tidak melihat,” kata warga, yang tidak ingin namanya di publis. (RH).







Komentar