GR (MANGGARAI TIMUR) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mano, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, NTT yang diresmikan pada 10 Mei 2019 lalu bermasalah dengan salah seorang sopir angkutan umum pada saat pengisian bahan bakar.
Sopir angkutan umum tersebut atas nama Emanuel Sulung dengan rute angkutan dari Wesang, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur menuju Ruteng, Kabupaten Manggarai.
Kepada gerbangrepublik.com, Selasa (01/9/2020) Eman menuturkan bahwa saat pengisian BBM berjenis Pertalite pada Kamis (27/08/2020), sopir angkutan Fajar Harapan itu ingin mengisi BBM senilai Rp.90.000. Akan tetapi operator SPBU keliru pencet tombol monitor pada dispenser, bukannya Rp.90.000 tetapi Rp.900.000. Setelah beberapa menit, BBM yang diisi tersebut meluap karena tangki mobilnya sudah terisi penuh. Setelah melihat pada monitor dispenser, angka yang tertera sudah melewati angka 90.000 yaitu Rp.201.853.
“Uang saya hanya Rp.90.000, tetapi pada dispenser bukan lagi Rp.90.000 melainkan Rp.900.000” ujar Emanuel.
Emanul mengungkapkan kekecewaannya karena kesalahan sebenarnya bukan pada dirinya, tetapi pada operator SPBU yang salah menekan angka pada tombol monitor dispenser. Pihak SPBU sendiri meminta dirinya untuk membayar Rp.201.853. Dirinya pun menyanggupi bahwa uang yang lebih itu akan ia ganti dengan cara mencicilnya.
“Kesalahan itu sebenarnya bukan pada saya, tetapi pada operator yang salah menekan tombol angka pada dispenser itu. Mereka minta saya bayar uang yang lebih itu tapi saya tidak punya uang, dan saya minta cicil mereka tidak mau”, jelas Emanuel.
Eman juga menambahkan bahwa pada selasa (01/9/2020) ketika dirinya hendak mengisi lagi BBM di tempat yang sama, pihak SPBU tidak mengizinkan mobilnya masuk.
Menanggapi hal itu, Tomas Didimus Darmin Dagung (Pengawas SPBU Cabang Mano) ketika dikonfirmasi media ini diruang kerjanya pada Rabu (02/9/2020) membenarkan peristiwa itu.
“Itu benar dan operator saya yang bernama Ronal tidak sengaja. Mungkin karena faktor kecapean makanya dia salah tekan tombol pada monitor dispenser itu”, ujar Didimus.
“Ini ada buktinya, total yang diisi pak Eman pada 27 Agustus 2020 itu adalah Rp.201.853.- Pengisian sekitar pkl. 17:55 Wita. Uang yang sisa di luar dari Rp.90.000 itu, operator yang bersangkutan sudah menggantikannya. Sekali lagi itu merupakan kesalahan operator saya, bukan kesalahan Eman (sopir)”, ungkap Didimus.
Lebih lanjut, Didimus juga mengharapkan agar sopir yang bersangkutan apabila punya rasa kekeluargaan, silahkan mengembalikan uang yang tersisa entah cicil atau sekalian juga tidak apa-apa. (Iren Antus)
Editor : Jhonatan Raga






Komentar